Kebijakan Pemerintah Dapat Memiskinkan Rakyat Sendiri ?

Pemerintah telah merancang dan mengupayakan berbagai kebijakan untuk mengatasi kemiskinan di negara Indonesia. Berbagai kebijakan telah dicoba diterapkan untuk mengatasi masalah yang menjadi menyebabkan lingkaran setan yang belum juga terputus saat ini. Timbul satu pertanyaan bisa tidak sih kebijakan pemerintah tersebut bukannya mengatasi masalah kemiskinan dan malah kebijakan yang diterapkan dianggap gagal dan malah membuat angka kemiskinan semakin tinggi ? 

Jawabannya adalah sebenarnya pemerintah sebagai pemegang kendali tentunya tidak akan membuat sebuah kebijakan yang membuat rakyatnya semakin sengsara. Yang terjadi adalah efek yang tidak terpikirkan sebelumnya. Dengan kata lain terdapat efek lain yang ternyata membuat angka kemiskinan itu semakin besar. Contohnya adalah kebijakan mengenai perdagangan bebas. Perdangan bebas adalah kebijakan yang tidak mendiskriminasi antara ekspor dan impor. Tentunya ini sangat menarik bagi para eksportir karena dengan adanya perdagangan bebas akan membuat eksportir memiliki kesempatan untuk menjajakan barang - barang mereka di pasar yang lebih luas (luar negeri) Kebijakan mengenai perdagangan bebas akan merangsang perekonomian untuk menghasilkan barang – barang ekspor. Ketika kebijakan perdagangan bebas diterapkan maka barng - barang impor juga banyak yang masuk. dan itu juga sangat menggiurkan bagi konsumen apalagi dengan harga yang murah. Hal yang tidak bisa dihindari adalah ketika masyarakat lebih memilih mengkonsumsi barang impor dan barang ekspor tidak bisa bersaing dalam pasar internasional. Ini akan menyebabkan eksportir mengalami kerugian karena barang yang tidak laku dan  konsumen tidak mau mengkonsumsi barang ekspor karena lebih memilih barang impor. Tentunya kebijakan ini bisa "dianggap" merugikan masyarakat.

Kemudian kebijakan lain yang mungkin bisa disoroti adalah BLT (Bantuan Langsung Tunai) yang diterapkan oleh presdien SBY ketika menjabat. Kebijakan ini memiliki salah satu tujuan untuk meningkatkan konsumsi masyarakat. Namun, ternyata terdapat pihak yang menyalah gunakan kesempatan ini.