JODOH

Part 2

Aku turun dari angkot tepat didepan gerbang perumahan Puri Medoan Asri itu . Gerbangnya sangat megah . Bangunan didalamnya pasti juga sangat bagus dan modern. Aku langsung menuju ke pos penjagaan untuk bertanya alamat yang akan ku tuju .
“Assalammualaikum...Nyuwun sewu pak , saya mau tanya . Bapak tahu alamat ini pak ?
“Oh rumahnya Pak Rusdi , Iya mas . Sampean lurus aja saja nanti ada perempatan pertama belok kiri . Nanti rumah ketiga warnanya kalau tidak salah coklat mas , atau kalau tidak begitu mas lihat saja papan alamatnya di gerbangnya pasti ada “ jelas pak penjaga itu
“Iya pak , terima kasih banyak . Assalammualaikum “ ucapku sambil berlalu
            Setelah aku berjalan seperti yang diarahkan pak penjaga tadi . Aku menemukan rumahnya . Bangunannya sangat megah , rumahnya juga sangat luas . Didalam , aku lihat terparkir 2 mobil yang bisa dibilang aku saja entah kapan bisa membelinya . Suara seseorang mengagetkanku
“ Mas , mau cari siapa ? ” tanya satpam di depan ku . Mukanya sangat garang dan seram . Bisa dibilang kucing saja takut kalau melihat wajahnya
“Astagfirullah“ ucapku terkaget “Mau cari mbak Firdausi ada pak ? “ tanyaku
“Mbak Firdausi siapa ?”
“Nama lengkapnya mbak Firdausi Ramadhani Azzahra . Adakan pak ? “
“Oh mbak Zahra ? Ada kok mas . Mas ini temannya ya ? Ayo silahkan masuk mas“ ucapnya dengan ramah
“Wah ramah juga ya bapak ini” batinku
            Aku masuk ke halaman rumah ini . Betapa bututnya aku disini . Aku hanya memakai setelan kemeja lengan panjang berwarna coklat yang lengannya aku lipat ke atas dan celana warna hitam . Aku juga hanya memakai sepatu dan tas kumal peninggalan bapak . Pak satpam itu berbicara dengan seorang laki – laki paruh baya yang sepertinya pemilik rumah ini .
“ Ayo mas silahkan masuk “ ucap pak satpam itu
“ Iya“ jawabku malu – malu
“Jadi kamu temannya Zahra ? Ayo masuk nak “ ucap pemilik rumah
“ Assalammualaikum tuan “ ucapku sambil meraih tangan laki – laki itu dan menciumnya
“Waalaikumsalam Hahaha , kamu memangil saya tuan ? “ ucap laki – laki itu sambil terkekeh “Panggil saja saya Om . Seperti teman Zahra biasanya “ ucapnya
“Tidak . Saya panggilnya bapak saja , lebih nyaman dilidah saya dan tidak canggung “ Ucapku sedikit canggung
            Aku dibawa masuk ke dalam rumahnya . Rumah ini seperti surga . Lantainya bersih dan mengkilap . Semua perabotannya bagus dan terlihat mahal . Semua tertata sangat rapi dan bersih.
“Zahra , Zahra ...” panggil lelaki itu
“Iya abi “ ucap suara itu tampak dari kejauhan
            Entah karena apa jantungku berdebar . Entah karena aku gugup apabila melihat wajahnya nanti atau karena aku takut aku tidak tahu , yang pasti nyaliku sangat ciut saat ini . Gadis itu datang mengenakan baju berwarna ungu dan dibalut kerudung motif bunga – bunga .
“ Iya abi , ada apa panggil Zah ? ” tanyanya
“Ini ada teman kamu laki – laki , tolong ditemui . Abi mau ke belakang bilang umi siapkan minum “ ucap abi
“ Maaf mas siapa ya ? ” ucap gadis itu
Aku membalikkan badan “ Saya Yudha yang kemarin mbak “ ucapku sambil tersenyum semanis mungkin walaupun kenyataannya aku gugup bukan main
“Oh mas yang kemarin . Silahkan duduk . Ada apa datang kemari ? “ ucapnya dengan nada sedikit meninggi
“Mbak betul namanya Firdausi Ramadhani Azzahra ? “ tanyaku
“Iya betul “ jawabnya
“Saya hanya mau mengembalikan ini mbak “ ucapku sambil menaruh kertas yang aku temukan kemarin dimeja .
“Apa ini ? “ tanyanya ketus . Setelah dilihat “Alhamdulillah , akhirnya ketemu juga “ ucapnya
Seorang wanita masuk membawa minuman dan makanan . “ Monggo mas diunjuk “ ucapnya
“Iya terima kasih “ ucapku
“Terima kasih mas, saya mencari dokumen ini seharian tidak ketemu – ketemu “ ucapnya dengan nada yang senang
Dari kejauhan ada suara yang memanggil “ Mbak Zah Mbak Zahra “ suara anak kecil
“Silahkan diminum , sebentar ya ” ucapnya sambil berdiri dan melangkah beberapa langkah        “ Iya , Rid . Mbak Zah masih ada tamu “ sautnya
“Mbak Zah ajari aku matematika . Ini aku ada PR susah mbak “ pintanya
“Iya Rid nanti saja . Mbak masih ada tamu “ ucap zahra
“Tidak mau pokoknya sekarang!“ pinta suara itu “ Abi Umi , mbak Zah pasti begitu kalau aku minta bantuan “ rengek suara itu
            Anak itu muncul didepan Zahra sambil menarik baju Zahra . Zahrapun sepertinya dibuat sebal dengan anak perempuan kecil itu .
“Apa itu tamunya mbak Zah ? “ tanya gadis itu “Mas ini tamunya mbak Zah ya ? ” tanya gadis kecil itu kepadaku
“Iya dek , ada apa ? “ tanya ku
“Mas bisa matematika ? Aku boleh minta tolong sama mas tidak ? ” tanyanya padaku
“Rida ! Masnya itu tamu !” ucap Zahra ketus
“Tidak apa – apa mbak . Kebetulan saya juga lulusan matematika mbak “ ucapku “ Sini dik coba saya bantu “
“Nama adik siapa ? “ tanyaku
“Adinda Fahrida Ramadhani mas . Panggil saja Rida mas “ jelas anak kecil itu
“Sebentar ya mas “ ucap Zahra sambil berlalu kemudian memanggil abinya
            Saat aku mengajari Zahra tiba – tiba Zahra dan Abinya datang .
“Lihat Rida bi . Masnya kan tamu “ ucap Zahra
“Abi mas ini kalau mengajari mudah dan sabar . Tidak seperti mbak Zah kalau mengajari pasti sambil ngomel tidak jelas . Bagaimana kalau mas ini jadi guru les matematika Rida saja Abi ? “ ucap Rida
“Abi...” rengeknya Zahra
“Sudah Zahra , Rida . Masuk ke dalam . Abi mau bicara sama Masnya “ perintah abi .
Zahra dan Rida pun masuk ke dalam
“Nak nama kamu siapa ?”tanya abi Zahra padaku
“Nama saya Prayudha Nugraha pak . Panggil saja Yudha . “ ucapku
“Seperti yang sudah dikatakan Rida tadi . Apa kamu mau menjadi guru les Rida ? Sepertinya Rida nyaman dengan cara kamu mengajar . Kebetulan guru les Rida baru saja berhenti “ pintanya
“Mau pak “’ jawabku mantab . Aku tidak tahu kenapa bisa langsung mengambil keputusan seperti itu .Setelah itu aku langsung berpamitan kepada pak Rusdi .
***
“Assalammualaikum , Nisa ? “ ucap Zahra
“Iya Zah . ada apa ? “ saut suara itu dari seberang telepon
“Dokumen yang aku cari sudah ketemu . Ternyata tertinggal di tempat yang dulu kita bertabrakan dengan pemuda itu “
“Alhamdulillah ... Lalu bagaimana bisa kembali ? “ tanya suara itu
“Pemuda itu mengantarnya ke rumahku . Namanya Yudha . Prayudha Nugraha . Dan kamu tahu , pemuda itu sangat baik dan pandai . Rida saja langsung minta pemuda itu jadi guru les matematikanya “ jelas Zahra
“Apa ? begitu berkharismanya pemuda itu sampai – sampai Rida yang seperti itu langsung mau menjadikan pemuda itu guru lesnya . Subhanallah “ suara itu terkagum
“Ye kamu ini ? Sudah dulu ya Nisa . Hari Rabu kamu ke rumahku saja . Pasti nanti kamu akan bertemu dengan pemuda itu . Assalammualaikum “ ucap Zahra
“Iya . Waalaikumsalam “ ucap suara itu
***
            Hari ini rabu . Hari ini merupakan hari pertama kau mengajar Rida . Jam setengah 4 nanti aku harus sudah sampai dan mengajar les di rumah Pak Rusdi .
“Assalammualaikum “ ucapku
“Waalaikumsalam , masuk mas Yudha “ ucap Rida
            Aku mengajar les Rida setiap hari Senin , Rabu dan Jumat . Rida anak yang ceria ya meskipun kadang dia usil . Namanya juga anak kecil ya seperti itu . tiba – tiba terdengar suara ...
“Assalammualaikum “ suara lembut perempuan
“Waalaikumsalam” jawabku dan Rida bebarengan
“Eh mbak Nisa , masuk mbak . Mbak Zah ada didalam langsung masuk kamar saja mbak tadi mbak Zah sudah pesan sama Rida “ jelas Rida
Gadis itus sepertinya aku pernah melihatnya . tapi dimana ya ?” gumamku
Gadis itu berlalu dan tersenyum kepada ku dan Rida.
            Pukul 6 Sore , setelah mengajar les Rida aku kemudian menunaikan salat maghrib di rumah Pak Rusdi . Setelah itu aku mau pamit untuk pulang .
“Pak saya mau pamit dulu , Assalammualaikum “ ucapku sambil menjabat tangan pak Rusdi dan menciumnya
“Waalaikumsalam” ucap pak Rusdi
“Mas Yudha , Mas Yudha “ suara Rida memanggilku
“Iya Rida . Ada apa ?”
“Mas Rida mau minta tolong boleh ?” tanyanya padaku
“ Iya boleh “
“Mas Yudha ikut Rida ke toko buku . Rida ingin beli buku mas , Mas Yudha yang pilihkan yang bagus buat Rida . Nanti perginya barengan sama Mbak Zah sama mbak Nisa . Bagaimana mas ?”
“Beli buku ? tapi ini sudah larut malam Rida . Bagaimana kalau besok saja mas Yudha antar Rida ?” pintaku
“Rida maunya sekarang mas . Lagipula kalau besok , Rida tidak bisa mas . Nanti pulangnya biar diantar sama Mbah Zah sama Rida deh . Iya kan Mbak Zah ?” tanyanya pada Zahra
“Rida ini kan sudah malam . Nggak mungkin kalau kamu mengajak mas Yudha untuk membeli buku . Orang tua mas Yudha pasti sudah menunggu di rumah . Kita nanti beli saja sama Mbak nisa juga ” ucap Zahra
“Nggak mau mbak , biar mas Yudha aja yang pilihkan buku buat Rida . Kemarin saja mbak Zahra beliin buku buat Rida yang satu salah dan yang satunya Rida tidak suka mbak . Soalnya terlalu susah untuk dipahami” Ujar Rida
“Ya sudah mas mau bagaimana lagi . Saya mohon mas ikut kami , nanti saya antar sama Rida . Anak ini susah – susah gampang kalau soal buku mas . Daripada nanti saya yang memilihkan lagi dia tidak cocok malah dan marah “ Jelas Zahra
“Baiklah mas Yudha akan ikut dengan Rida , tapi lain kali Rida harus mau belajar lebih rajin lagi ya . Kalau dengan buku pelajaran suka tidak suka Rida harus mempeljari buku itu supaya Rida tau berbagai Ilmu . Janji ? “ jawabku
“Iya Rida janji deh mas” Ucap Rida
Kami berempat berangkat ke toko buku yang cukup terkenal dikota Solo . Zahra yang meyetir mobil didepan dan temannya berada disampingnya . Aku dan Rida berada dibelakang .
“Mas Yudha , perkenalkan ini teman saya Nisa “ ucap Zahra
“Mas Yudha , mbak Nisa ini nama panjangnya Annisa Meganingtyas . Panggil saja Annisa atau Nisa . Mbak Nisa ini mas orangnya halus lembut , tidak kayak mbak Zah “ ledek Rida
“Rida kamu ini “ ucap Zahra sebal
“Rida kamu bisa saja“ ucap Nisa
“Tuhkan malu – malu mas “ ucap Rida
“Nama saya Prayudha Nugraha . Mbak nisa bisa panggil saya Yudha “ ucapku
“Iya mas. Saya Annisa Meganingtyas panggil saja Annisa atau Nisa “ jawab Nisa
“Ini teman saya yang waktu itu mas . Yang pakai kerudung biru . Mas Yudah ingat kan ?” tanya Zahra
“Oh mbak yang itu , Iya saya ingat mbak “ jawabku
            Sesampainya ditoko buku kami langsung memilih buku – buku yang kami inginkan . Aku memilihkan buku untuk Rida . Saat aku memilih buku untuk Rida . Disana aku lihat Zahra dan Nisa sedang bercanda . Begitu anggunnya mereka berdua . Subhanaallah begitu indah ciptaanmu ya Allah . Zahra , senyumu manis . Andai engkau menjadi milikku suatu hari nanti pasti aku akan menjadi orang yang paling bahagia didunia ini . Parasmu begitu cantik matamu berbinar seperti air laut yang diterpa sinar matahari . Tiba – tiba Nisa menengok ke arahku . Mata kami saling memandang . Yang satu ini juga tak kalah cantiknya . Wajahnya cantik parasnya anggun dan matanya teduh . Nisa tersenyum ke arah ku , tak pelak akupun dibuat salah tingkah oleh senyumnya . Akupun langsung menundukkan pandanganku . Tapi entah karena apa berbeda rasanya melihat Zahra dan melihat Nisa . Terasa apa yang ada di dalam Zahra sudah sangat sempurna bagiku . Apa ini yang dinamakan cinta ? Apa ini yang dinamakan suka ? Aku tidak tahu yang pasti itu adalah sebuah rasa yang tidak bisa diungkapkan dengan kata – kata . Setelah selesai kamipun langsung pulang .
***
“Assalammualaikum , Zah “ ucap Nisa
“Walaikumsalam Nis , ada apa ? tanya Zahra
“Zah aku bahagia sekali Zah . “
“Bahagia ? “
“Iya Zah , apa kamu tahu ? Tadi Mas Yudha memandangiku dan tersenyum kepadaku Zah . rasanya aku seperti melayang diudara Zah “ ucap Nisa
“Benarkah ? “ ucap Zahra kaget . Terbersit rasa kecewa Zahra . Selama ini ia melihat Yudha sebagai laki – laki yang diinginkannya . Dia tak perlu harta , yang terpenting adalah akhlak dan cinta
”Apa ini yang dinamakan cinta ya Zah ? Mas Yudha sangat tampan dan berakhlak”
“Ya Allah apa mas Yudha menyukai Nisa sahabatku sendiri ?”gumam Zahra
“Zah Zah , kok diam ?” ucapan Nisa membuyarkan lamunan Zahra
“Tidak kok Nis . Aku mau tidur dulu sudah dulu ya . Assalammualaikum “

“Iya Zah . Waalaikumsalam “ heran Nisa
*** 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

POTENSI SASARAN INDUSTRI DI KABUPATEN NGANJUK

Relasi dalam Dunia Usaha

Kening